PTK dengan Model Pembelajaran Make a Match (part2)
PTK dengan Model Pembelajaran Make a Match (part 2)
Tantangan Gurusiana hari ke 51
#TantanganGurusiana
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama peserta didik dalam tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara kelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memngkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Tukiran dkk, 2013 hal. 55-56)
Agus Suprijono (2009: 54) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Sanjaya (Rusman, 2014: 203) menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran berkelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara anggota kelompok dalam struktur kerja yang teratur, adanya ketergantungan positif dari setiap anggota kelompok dan setiap kelompok mempunyai andil dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
Sanjaya (2008: 246-247) menyatakan terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
a) Prinsip Ketergantungan Positif
Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota.
b) Tanggung Jawab Perseorangan
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
c) Interaksi tatap muka
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama dan menghargai setiap perbedaan.
d) Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan mendengarkan dan kemampuan berbicara, padahal keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya. Berdasarkan pemaparan Sanjaya tentang prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif mempunyai prinsip-prinsip yaitu a) prinsip ketergantungan positif, b) tanggung jawab perseorangan, c) interaksi tatap muka, d) partisipasi dan komunikasi.
3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Sebuah model dalam kegiatan pembelajaran memiliki langkah-langkah secara sistematis dalam penerapannya. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
TAHAP
TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1
Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2
Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
tahap 3
Mengorganisasikan Siswa kedalam Kelompok-kelompok Belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien.
Tahap 4
Membimbing Kelompok
Bekerja dan Belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Memberikan Penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun individu dan kelompok
Sumber: Rusman (2014: 211)
Menurut Suprijono (2015: 65) langkah-langkah model cooperative learning
terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu:
a. Fase 1: present goal and set (menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
peserta didik)
b. Fase 2: present information (menyajikan informasi)
c. Fase 3: organize student into learning team (mengorganisasi peserta didik ke
dalam tim-tim belajar)
d. Fase 4: assist team work and study (membantu kerja tim dan belajar)
e. Fase 5: test on materials (mengevaluasi)
f. Fase 6: provide recognition (memberikan pengakuan dan penghargaan)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dianalisis bahwa pembelajaran dapat dikategorikan pembelajaran kooperatif apabila terdapat enam langkah utama atau fase pokok seperti yang telah dipaparkan di atas. Penyampaian tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif, membimbing
kelompok bekerja dan belajar, evaluasi, dan memberikan penghargaan.
Banyuwangi, 21 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip lanjuut..
keren Bu...